Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang di sampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar/pembaca relatif sama dengan yang di kehendaki oleh pembicara/penulis.
Menurut Nina Widyaningsih, M.Hum dalam lecturer.ukdw.ac.id, kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Syarat Kalimat Efektif Sebuah kalimat dapat disebut efektif ketika kalimat tersebut memenuhi syarat, yaitu di antaranya:
1. Mewakili dengan benar pikiran penulis/pembicaranya
2. Menimbulkan pemahaman yang sesuai dengan maksud penulis/pembicaranya
3. Memiliki ciri-ciri kalimat efektif
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki ciri yang sangat khas, sehingga mudah bagi kita untuk membedakan mana kalimat yang efektif dan mana yang tidak efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif adalah:
1. Struktur kalimatnya lengkap Kalimat yang lengkap ialah kalimat yang memiliki minimal satu subjek dan satu predikat. Kalimat dengan satu subjek dan satu predikat disebut kalimat tunggal. Kalimat tunggal tersebut dapat dikembangan dengan memperluas subjek, predikat, atau objek (jika ada). Contoh: Cukup sekian, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. (salah) Kalimat lengkapnya adalah: Cukup sekian, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing Susunan frasa dalam Bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa asing. Bahasa Indonesia menggunakan DM (Diterangkan Menerangkan), sedangkan bahasa asing menggunakan MD (Menerangkan Diterangkan). Selain itu, struktur kalimat dalam bahasa asing dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif. Berikut beberapa contoh kalimat yang salah: Anggota DPR itu menginap di Indraloka hotel. Dia tahu rumah makan di mana kita bisa mendapat minuman.
3. Kehematan kata Penghamatan kata dapat dilakukan dengan menghilangkan pengulangan subyek, menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata, menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat, dan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak. Contoh kalimat yang salah: Karena ia tak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Mira adalah gadis yang memakai baju warna merah. Jangan naik ke atas karena licin. Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja. Untuk membuat kalimat di atas menjadi kalimat efektif, kita hanya perlu menghilangkan kata yang tercetak miring (vanandrianto.wordpress.com).
4. Kelogisan kata Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh: Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. Kalimat yang benar adalah: Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
5. Tidak mencampuradukkan susunan kalimat dengan bahasa daerah Contoh: Ayahnya Janet sedang bekerja di kantor pos. Perbaikan pada kalimat tersebut adalah: Ayah Janet sedang bekerja di kantor pos.
6. Tidak ambigu Penggunaan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan keambiguan dalam sebuah kalimat.
Kalimat yang ambigu tidak dapat disebut kalimat efektif. Contoh: Lukisan Isabella bergantung di dinding ruang tamu. Perbaikan dari kalimat tersebut adalah: Lukisan karya Isabella bergantung di dinding ruang tamu.
Sumber :
http://zamzammiyaa-plbuns2012.blogspot.com/2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar