Mengenai Saya

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Minggu, 19 Mei 2013

Mendirikan Perusahaan


A. Cara Mendirikan Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Setiap indvidu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi yang sederhana. Contohnya penjual bakso, pedagang asongan dan lain – lain. Berikut ciri – ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
Relatif mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan.
Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
Tidak ada pajak, yang ada hanyalah pungutan dan retribusi.
Seluruh keuntungan dapat dinikmati sendiri oleh pemilik (owner).
Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur oleh pemilik itu sendiri.
Keuntungan yang kecil terkadang mengharuskan pemilik untuk mengorbankan penghasilan yang lebih besar.
Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.

B. Cara Mendirikan Perusahaan Kemitraan ( CV atau FIRMA )

Sebelum mendirikan sebuah CV sebaiknya kita membuat akta notaris terlebih dahulu dengan persyaratan sabagai berikut :
Foto copy KTP pemilik Perusahaan (Owner) dan untuk Direkturnya.
Foto copy NPWP Pemilik (owner). Apabila owner belum mempunyai NPWP, maka owner harus mengurus NPWP-nya ke Dinas Perpajakan setempat.

Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, datanglah ke seorang Notaris terdekat. Kalau kita berdomisili di Kabupaten, datanglah ke Notaris yang ada di lingkungan Kabupaten, begitu juga bagi anda yang berdomisili di Kotamadya, datanglah ke Notaris di Kotamadya. Selama proses akta pendirian tersebut, sebaiknya kita proaktif untuk sesekali menanyakan status pembuatannya sampai dimana, tapi dalam tempo yang wajar. Dengan melakukan komunikasi kepada contact person yang dipercaya oleh Notaris tersebut.

Sambil menunggu proses pembuatan selesai dari Notaris, datanglah ke Kelurahan untuk meminta format-format yang akan dipergunakan untuk memenuhi syarat-syarat selanjutnya. Tanyakanlah langsung kepada Kepala Kelurahan semua hal yang berkaitan dengan pembuatan pendirian sebuah perusahaan tersebut.

Syarat-syarat yang harus dipersiapkan sebelum mengisi form yang diberikan oleh pihak kelurahan dan setelah akta pendirian dari notaris selesai sebagai berikut :
Akta pendirian perusahaan dari Notaris.
Menentukan luas bangunan yang akan dipergunakan untuk kantor tersebut, minimal 12 M2. Luasnya bangunan kantor yang akan dipergunakan akan menentukan biaya yang harus anda keluarkan untuk proses ini.
Ijin domisili dari RT dan RW setempat, dimana perusahaan tersebut akan didirikan.
Ijin tetangga (minimal 5 orang tetangga terdekat).
Foto copy Sertifikat rumah untuk tempat/ kantor yang akan digunakan. Kalau kantor dengan menggunakan sewa maka kita sertakan dokumen yang berkaitan dengan sewa menyewa tempat.
Foto copy kartu keluarga
Foto copy KTP para pengurus

Kemudian kita meminta persetujuan dari dimana perusahaan tersebuta akan didirikan, Dalam proses ini petugas dari Kantor Kecamatan akan memeriksa kebenaran ruangan yang akan
dipergunakan untuk kantor perusahaan kita nantinya.

C. Cara Mendirikan Perusahaan Perseroan ( PT )

Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas (PT), ada baiknya sudah diperoleh kesepakatan sebagai berikut :
Pendiri Perseroan minimal 2 (dua) orang, harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
Perseroan Terbatas (PT)
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Modal Perseroan
Komposisi Saham
Pengurus Perseroan
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
Syarat – Syarat Pendirian PT

Berikut ada beberapa dokumen-dokumen persyaratan pendirian sebuah PT :
Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
Copy KK penanggung jawab / Direktur
Nomor NPWP Penanggung jawab
Pas photo penanggung jawab ukuran 3 X 4 = 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta

Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.
Siap di survei bahwa perusahaan tersebut layak atau tidak untuk didirikan di tempat tersebut.

Untuk mendirikan sebuah perusahaan tentu perlu adanya karyawan :
Rekrutmen Karyawan


Rekrutmen

Rekrutmen merupakan upaya pencarian dan perolehan sejumlah kandidat karyawan yang qualified sehingga memungkinkan perusahaan dapat menseleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan. Secara ringkas, proses rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah pelamar yang secara potensial qualified. Produk dari proses rekrutmen adalah sejumlah kandidat karyawan atau pemegang jabatan yang akan diproses berikutnya dalam tahapan seleksi. Oleh karena itu, rekrutmen merupakan proses awal dari apakah suatu organisasi mendapatkan orang yang tepat atau sebaliknya.

Tujuan Aktivitas Rekrutmen
Aktivitas rekrutmen menyisikan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upanya pada calon yang akan dipanggil kembali. Program rekrutmen yang baik perlu melayani banyak tujuan yang kadakala bertentangan. Tujuan utama rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar berkualitas yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya yang sedikit. Tujuan pasca pengangkatan perlu dipikirakan – proses rekrutmen harus menghasilkan karyawan yang merupakan pelaksana yang baik dan tetap bersama perusahaan sampai jangka waktu yang wajar. Tujuan lainnya adalah bahwa upaya rekrutmen hendaknya mempunyai efek leburan. Yakni citara umum organisasi harus menanjak dan bahkan pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan positif terhadap perusahaan dan produk-produknya.

Filosofi Rekrutmen
Salah satu isu kunci dalam fisolofis rekrutmen adalah apakah akan mempromosikan sebagian besar dari dalam perusahaan, ataukah akan mengangkat dari luar guna mengisi kekodaongan disemua jenjang perusahaan.
Aspek kedua dari filosofi rekrutmen adalah prihal penekanannya pada sekadar mengisi lowongan sajakah, atau pengangkatan untuk tujuan jangka panjang. Apaka organisasi mencari orang dengan keahlian yang memadai untuk lowongan saat ini, atau apakah organisasi berupaya memikat tipe calon berbakat yang dapat menghidupi manajemen dimasa yang akan datang.
Aspek ketiga dari filosofi berkenaan dengan kedalaman komitmen untuk mencari dan mengangkat beberapa karyawan.
Aspek keempat dari fisolofi rekrutmen adalah apakah pelamar dianggap sebagai komonditas yang hendak dibeli atau sebagai pelanggan yang hendak dirayu. Organisasi yang menganut ancangan pemasaran terhadap rekrutment akan mencurahkan banyak waktu dan dana guna menentukan apa yang dikehendaki oleh pelangganya dan menyesuaikan pratik dan pesan rekrutmen dengan berbagai segmen pasar.
Aspek kelima dari filosofi rekrutmen menyangkut persoalan etis. Persoalan etis disini adalah perihal kejujuran dan keadilan proses rekrutmen.

Untuk mendirikan sebuah perusahaan tentu perlu adanya karyawan :

Proses  Rekrutmen

Ada beberapa tahapan dalam proses rekrutmen. Pada umumnya tahapan ini sering digunakan perusahaan untuk merekrut karyawan. Tahapan tersebut dapat dilihat berikut ini:

1. Perencanaan Rekrutmen
Proses perencanaan rekrutmen bermula dari spesifikasi yang jelas dari kebutuhan sumber daya manusia (jumlah, bauran keahlian, tingkat) dan tenggat waktu pemenuhan kebutuhan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memproyeksikan daftar untuk mencapai tujuan akhir ini berdasarkan prediksi kekosongan jabatan. Dimana tempat akan merekrut perlu juga dipertimbagkan dalam merekrut. Organisasi perlu merekrut didalam wilayah dimana mereka akan mempunyai kemungkinan besar akan berhasil. Meskipun pasar tenaga kerja lokal merupakan tempat terbaik untuk memulai upaya perekrutan.

2. Strategi Rekrutmen
Dalam perekrutan karyawan perlu menggunakan strategi, ini digunakan untuk mencari calon karyawan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Ada beberapa strategi untuk proses perekrutan yaitu
• Dimana tempat merekrut karyawan, organisasi perlu merekrut didalam wilayah dimana mereka akan mempunyai kemungkinan terbesar untuk berhasil. Meskipun pasar tenaga kerja lokal merupakan tempat terbaik untuk memulai upaya perekrutan, perekrutan regiona atau nasionl dapat saja diperlukan bagi posisi tertentu.
• Dimana posisi masuk pertama kali yang seharunya didalam organisasi. Sebagian organisasi biasanya mempunyai dua posisi permulaan. Posisi yang pertama adalah pada lapisan bawah dari organisasi. Posisi yang kedua pada aras manajemen yang lebih rendah misalnya pada bagian penyelia tingkat satu atau dua.
• Pencarian pelamar. Manakala rencana dan strategi sudah disusun, aktivitas rekrutmen selanjutnya boleh berjalan. Pencarian karyawan dapat melibatkan metode rekrutmen tradisional misanya iklan surat kabar dan poster lowongan pekerjaan.
• Memikat karyawan. Komponen utama dari startegi rekrutmen organisasi adalah rencana pemikat pelamar kerja. Organisasi kadang menemui kesulitan dalam memikat orang yang diinginkan, khusunya pada karyawan ahli, dipasar tenaga kerja sangat kompetitif. Untuk memperkuat upaya rekrutmennya, organisasi perlu menentukan daya tarik (bujukan) apa yang harus ditawarkan.

3. Sumber Rekrutmen
Ada dua sumber utama rekrutmen yang dapat digunakan: sumber eksternal dan sumber internal. Sumber internal berkenaan dengan karyawan-karyawan yang ada saat ini didalam organisasi, sumber eksternal adalah individu yang saat ini tidak dikaryakan oleh organisasi perusahaan dapat merekrut karyawan dengan menggunakan kedua sumber ini.

4. Penyaringan
Dalam proses penyaringan atau bisa disebut proses seleksi biasanya dilakukan proses menyisikan yang tidak sesuai maksudnya pelamar yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan disisihkan sementara yang memenuhi syarat dan keinginan perusahaan maka perusahaan akan mempertahankannya.

5. Kumpulan Pelamar
Pelamar-pelamar yang lolos akan diuji lagi oleh perusahaan untuk menjalankan tes berikutnya.


Metode Dan Teknik Dalam Perekrutan Karyawan


Rekrutmen karyawan bertujuan untuk menjaring pelamar sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan calon karyawan dengan kualitas terbaik. Namun, tujuan tersebut tentu tidak akan bisa tercapai tanpa penggunaan metode rekrutmen yang tepat.

Sesuai dengan sumber dari mana tenaga kerja itu berasal, maka metode rekrutmen dapat dilakukan dengan dua metode; Metode Rekrutmen Internal dan Metode Rekrutmen Eksternal.

1. Metode Rekrutmen Internal

Penarikan tenaga kerja dengan metode ini dilakukan dengan memberdayakan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Contohnya melalui Promosi, Rotasi,Transfer, Mutasi, Demosi, Kerja Lembur, atau bisa juga dilakukan dengan mengubah status kepegawaiannya dari tenaga paruh waktu menjadi tenaga kontrak, atau bahkan menjadi pegawai tetap. Pemberdayaan kembali pegawai yang sudah pensiun juga termasuk dalam metode rekrutmen internal.

Tujuan :
Memelihara kesetiaan pegawai
Memotivasi pegawai dengan terpeliharana iklim kerja kondusif
Meningkatkan semangat (morale) tenaga kerja yang sudah ada
Efisiensi dalam proses seleksi
Memberi penghargaan kepada pegawai yang berprestasi

Keuntungan :
Calon sudah tersedia dari dalam perusahaan, sehingga lowongan (formasi) kerja cepat terisi.
Pegawai yang ditarik dapat melakukan penyesuaian dengan cepat karena mereka telah memahami budaya kerja yang berkembang dalam organisasi.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan semangat kerja kepada pegawai, karena adanya prospek pengembangan karir yang diberikan perusahaan.
Kelemahan :
Terbiasa dengan budaya yang ada di perusahaan, sehingga menghambat masuknya gagasan-gagasan baru.
Dapat menimbulkan konflik internal apabila terjadi kesalahan dalam menempatkan orang pada posisinya yang baru.

Macam cara dalam Rekrutmen Internal:

-Placement (Penempatan Kerja)
-Inventarisasi Keahlian
-Penawaran Pekerjaan
-Rekomendasi Karyawan


2. Metode Rekrutmen Eksternal

Penarikan tenaga kerja dengan metode ini bersumber dari luar perusahaan. Misalnya dengan melakukan penerimaan lamaran secara terbuka (opened application), memasang iklan lowongan kerja, menggunakan jasa agen atau biro tenaga kerja, rekomendasi dari serikat pekerja dan/atau pegawai yang sudah ada, bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang dapat merekomendasikan lulusan terbaiknya, atau memanfaatkan anggota keluarga pegawai.

Tujuan:
Mendapatkan calon pegawai yang lebih kompetitif
Mengurangi timbulnya persaingan negatif antar pegawai yang sudah ada
Menciptakan suasana baru di lingkungan kerja, sehingga terbuka peluang tumbuhnya gagasan/ide baru yang konstruktif
Menghindari kolusi dan nepotisme yang berlebihan

Keuntungan:
Mendapatkan tenaga kerja yang kualifikasinya terjamin.
Menghindari terjadinya kesalahan dalam mengisi formasi jabatan.
Kelemahan:
Memakan waktu lama dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Kemungkinan menimbulkan kecemburuan dan komunikasi yang kurang harmonis antara pendatang baru dengan pegawai lama.

Macam cara dalam Rekrutmen Eksternal:
Seleksi melalui institusi pendidikan
Iklan lowongan kerja
Publikasi melalui agen pemerintah (Dinas Tenaga Kerja)
Bekerja sama dengan agen tenaga kerja swasta atau Perusahaan pencari tenaga kerja eksekutif
Rekrutmen melalui organisasi profesi


Teknik Rekrutmen

Baik di sektor swasta maupun publik, teknik-teknik rekrutmen dapat dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan. Asas ini tergantung keadaan (besarnya) organisasi, kebutuhan serta jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.

1. Teknik Rekrutmen yang Disentralisasikan

Jika pertimbangannya adalah efisien biaya, rekrutmen yang disentralisasikan akan lebih banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang mempunyai ribuan pekerja dengan departemen-departemen yang berbeda. Dengan teknik ini, instansi yang mengelola SDM akan bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer perkiraan-perkiraan periodik mengenai tipe dan jumlah pekerja-pekerja baru sesuai kebutuhan di waktu mendatang.

2. Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan

Teknik ini biasa dilakukan oleh instansi-instansi yang relatif kecil dengan kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas. Seringkali dipakai untuk posisi-posisi administratif, ilmiah, atau khas profesional bagi suatu instansi tertentu. Penggunaan teknik rekrutmen ini lebih efektif digunakan selama masa resesi, di mana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat tetapi lowongannya terbatas.

Sumber :






Minggu, 05 Mei 2013

Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)


Saat ini hampir setiap komputer yang kita temui merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang kompleks. Misalkan saja ketika sebuah laptop atau komputer yang tadinya berdiri sendiri (stand alone) kemudian kita tambahkan sebuah USB Modem sehingga terhubung ke internet, maka komputer kita telah terhubung dan merupakan bagian dari sebuah jaringan yang sangat luas yaitu WAN (Wide Area Network).

Dalam artikel berikut ini kita akan mencoba mengenal pengertian dari jaringan komputer, manfaat dan resiko dari jaringan komputer dan pembagian jaringan komputer berdasarkan luas areanya yaitu PAN, LAN, MAN dan WAN.

Apa itu Jaringan Komputer?

Secara sederhana pengertian dari jaringan komputer adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lainnya.

Manfaat Jaringan Komputer:

Manfaat utama yang dapat kita rasakan dari terbentuknya jaringan komputer adalah kemampuan untuk saling berbagi sumber daya (resource sharing) yang kita miliki seperti pemakaian printer, hardisk, CD ROM dan peripherial lain secara bersama-sama, saling bertukar data (file sharing) dan berkomunikasi satu sama lain (email, chating sampai video conference).

Kerugian Jaringan Komputer:

Sebenarnya istilah tepatnya mungkin bukan kerugian tetapi konsekuensi dari terhubungnya sistem komputer kita ke jaringan komputer ini diantaranya adalah masalah keamanan (security) baik pada pengaksesan berbagai sumberdaya dari pihak-pihak yang tidak berwenang maupun masalah keamanan (ancaman virus) pada data yang dipertukarkan.

Terlepas dari berbagai resiko yang harus kita hadapi, rasanya untuk komputer saat ini terhubung atau merupakan bagian dari jaringan komputer merupakan hal yang tidak bisa dihindari.

Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan cakupan areanya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu PAN, LAN, MAN dan WAN.

1. PAN (Personal Area Network)


  

Pada saat kita saling menghubungkan komputer atau perangkat lain seperti handphone, PDA, keyboard, mouse , headset wireless, camera dan peralatan lain yang jaraknya cukup dekat (4-6 meter) maka kita telah membentuk suatu Personal Area Network. Hal yang paling penting bahwa dalam PAN ini kita sendiri yang mengendalikan (authoritas) pada semua peralatan tersebut. Selain dihubungkn langsung ke komputer lewat port USB atau FireWire, PAN juga sering dibentuk dengan teknology wireless seperti bluetooth, Infrared atau WIFI.

2. LAN (Local Area Network)



Inilah jaringan komputer yang sangat populer. LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah dan sekolah.

3. MAN (Metropolitan Area Network)




Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini berkisar antara 10 hingga 50 km.

4. WAN (Wide Area Network)



WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. Internet merupakan contoh dari jaringan WAN ini.

Sumber :

http://www.catatanteknisi.com/2012/05/jaringan-komputer-pan-lan-man-wan.html#.UYY-A-ndWME

Cara Melatih Kesabaran

Definisi Sabar

Secara bahasa sabar berarti al-habsu ( menahan ) dan al-man’u ( mencegah ), yaitu lawan kata dari al-jaz’u ( keluh kesah ). Dikatakan: shabara shabran (صبر صبرا ,( maksudnya : tegar dan tidak berkeluh kesah.Shabara berarti: menunggu, shabara nafsahu berarti: menahan diri dan mengekangnya,shabara fulan: menahannya, shabartu shabran : aku menahan diriku dari berkeluh kesah.

Ada pula yang mendifinisikan sabar adalah menyatukan antara pikiran dan badan kita didalam tempat yang sama. Misalnya; Sehabis lelah bekerja dalam perjalanan pulang kita terjebak macet, orang yang sabar berarti pikiran dan badannya tetap berada ditempat dimana ia terjebak macet. Kalau pikirannya melayang dan berpikir “wah kalau saja tadi tidak lewat jalan ini saya tidak akan kena macet”, maka ini namanya mengeluh bukan sabar lagi.

Orang yang sabar merupakan orang yang bertumpu pada proses dan menikmati semua proses tersebut. Sehingga sabar juga merupakan ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi onal. Orang yang sabar itu mampu mengendalikan dirinya dan menahan respons yang bersifat jangka pendek untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang.

Sedangkan keluhan merupakan kesulitan didalam menerima sesuatu yang terjadi, penolakan terhadap sesuatu yang ada pada diri kita. Ketika ada kemacetan seperti pada contoh diatas, kita merasa badan dan pikiran tidak berada dalam satu tempat sehingga timbul rasa mengeluh, akhirnya kita pun tidak menikmati “proses” tersebut.

Definisi selanjutnya, Sabar adalah menahan diri dari sesuatu yang tidak disenangi tepat ketika sesuatu itu terjadi pertama kali. Misalnya ; Saat kita kejedot pintu, secara refleks kita mengucapkan “Innalillah” atau diam saja. Namun kalau pertama kali itu terjadi dan kita mengumpat,atau ngedumel maka ini bukan sabar namanya,meski setelah dipikir-pikir akhirnya dapat menerima, tetap saja bukan sabar namanya melainkan ridho/rela. Harus diingat Sabar itu penerimaan kita saat pertama kali musibah itu datang.

Jelaslah bahwa makna sabar adalah mencegah dan menahan diri dari berkeluh kesah saat pertama kali hal yang tidak kita senangi datang, menahan lisan dari mengeluh, dan anggota badan dari mengamuk,seperti menampar pipi, merobek saku baju , membanting pintu dan semisalnya.

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. 3:146)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (QS.2:155-156)


Pengertian ayat di atas berikut ini saya akan memberikan 5 cara melatih kesabaran, mari kita simak bersama.

1. Berpikir Positif, Berpikir positif terhadap hal-hal yang menimpa kita. anggaplah itu adalah ujian bagi kiat dan kita akan lulus ujian.

2. Perbanyak membaca ilmu pengetahuian. Hal ini dilakukan agar kita bisa memahami lebih banyak tentang kekurangan yang kita miliki, sehingga kita akan semakin merasa betapa banyaknya ilmu pengatahuan yang belum kita miliki.

3. Berkumpul, Berkumpullah dengan orang-orang yang banyak ilmunya. Artinya kita bisa mengerti dan
 memahami segala hal yang telah menimpa kita dari pengalaman orang-orang yang mempunyai banyak ilmu karena jika kita tidak bersosialisi dengan orang lain maka kita kadang tidak mengerti hal-hal yang bisa membuat kita kehilangan kesabaran. Maka berkumpul bisa melatih kesabaran kita.

4. Benang kedalam Jarum,
Berlatih memasukkan benang ke lubang jarum, dan yang dipilih adalah
jarum yang ukuran paling kecil.Dari kegiatan ini pastinya kita akan bisa
memaknai apa itu sebenarnya sabar.

5. Memaafkan,
 Maafkan selalu kekurangan orang lain yang mungkin membuat Anda marah. Yakinkan diri bahwa setiap manusia pasti memilki kekurangan masing-masing.


Sumber :

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut. Menurut Lipsey et al. (1999) definisi ekonomika adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas). Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?

Kelangkaan

Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp50.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan. Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusi dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.

Pilihan

Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.

Ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan–batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu berubah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidak sepakatan.Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal maupun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:

a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni :
- Pengantar Ekonomi
- Teori Ekonomi Makro
- Teori Ekonomi Mikro
b. Ilmu Ekonomi Terapan :
- Ekonomi Internasional
- Ekonomi Pertanian
- Ekonomi Tehnik
- dll

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN SINGKAT ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Definisi ilmu ekonomi setiap ekonom pada dasarnya sama yaitu meliputi scarcity (kelangkaan), kemakmuran dan kepuasan.
Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, setelah Adam Smith (ekonom Inggris) menerbitkan buku berjudul “An Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”. Menurut Profesor P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah “Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”. Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan : bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat.

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN

Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari ketidak seimbangnya antara kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas. Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Sehingga masalah ekonomi dapat dibagi tiga persoalan pokok, yaitu :
a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi.
b. Menentukan cara barang diproduksi.
c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi.

KEBUTUHAN MASYARAKAT

Apabila kita amati kegiatan di pagi hari, kita melihat hampir seluruh warga masyarakat berangkat menuju tempat kerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pegawai menuju ke kantor, pedagang ke pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya, petani membajak sawah, dan banyak lagi kegiatan masyarakat lain.

Mereka sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas, memang banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat tinggal, masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat transportasi, TV dan lain-lain.
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan 2 bentuk, yaitu :

1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli (permintaan efektif).
2. Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

MACAM-MACAM KEBUTUHAN

Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu dan teknologi. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:

1. Kebutuhan menurut intensitasnya

Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan.Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
· Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
· Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
· Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

2. Kebutuhan menurut sifatnya

Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
· Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
· Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.

3. Kebutuhan menurut waktu

Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang.Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.

4. Kebutuhan menurut wujud

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi :
· Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
· Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI

1. Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.

2. Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga berupa barang dan jasa dapat diproduksi dengan sebaik-baiknya.

3. Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah departemen pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu :
· Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
· Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
· Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).

PENDEKATAN TEORI PERILAKU KONSUMEN :

· Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
· Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.

TEORI NILAI GUNA

Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
· Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
· Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang tertentu.
Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut.

MEMAKSIMALKAN NILAI GUNA (UTILITY)

Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda, syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah : setiap rumah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Hipotesis :
· Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
· Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.

STRUKTUR PASAR

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan Pasar Oligopoli:

Pasar Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”

Artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Artinya sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan tersebut.Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama
Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.Banyak perusahaan dalam pasar
Artinya karena jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar
Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.

Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu :
· Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
· Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
· Membatasi pilihan konsumen
· Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
· Distribusi pendapatan tidak selalu merata

PASAR MONOPOLI

CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.
Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syrata jual beli.Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”
Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.
Ø Menguasai penentuan harga
Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.
Ø Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan.

PENETAPAN HARGA PASAR MONOPOLI

Monopoli bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar. Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery.

Halangan masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :
Alasan teknis (technical barriers to entery)
Ditinjau dari segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan level output yang memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Debgan demikian teknologi produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.
Karena alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan paten.
Menciptakan Halangan Masuk Pasar
Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan. Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.
 Laba Monopoli.

Laba ini selalu positif sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang memungkinkan adanya monopoli tersebut.

Posisi Keseimbangan

Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve permintaan pasar turun dari kiri atas ke kanan bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan menaik-turunkan produksinya.
Perbedaan monopoli dibanding persaingan sempurna antara lain :
Ø bisa menentukan outputnya
Ø bisa menentukan harga jual
Ø ekuilibrium perusahaan = ekuilibrium pasar

PASAR OLIGOPOLI

CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

a. Jumlah perusahaan sangat sedikit
Pasar oligopoli hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu saling mempengaruhi satu sama lain.

b. Barang yang diproduksikan adalah barang “standart” atau barang berbeda corak.
Dalam pasar oligopoli di sini menghasilkan barang standart pasar yang bersifat seperti dijumpai dalam industri penghasil bahan mentah seperti industri baja dan aluminium / industri bahan baku seperti industri semn dan bahan bangunan

c. Kekuatan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Kekuatan menentukan harga menjadi lebih terbatas, bila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Tetapi bila perusahaan dalam pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.

d. Hambatan untuk masuk ke industri cukup tangguh.
Terdapat hambtaan yang cukup kuat yang menghalangi perusahaan yang baru untuk memasuki pasar oligopoli antara lain :
o Hak paten
o Modal yang terlalu besar
o Perusahaan
o Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain : menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

Macam Oligopoli

1. Oligopoli dengan diferensiasi produk
Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurve permintaan perusahaan bisa digambarkan secara mandiri posisinya (antara D1 dan D2).

2. Oligopoli tanpa deferensiasi produk
Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.

Output dan Harga dalam Oligopoli
a. Dalam kasus deferensiasi yang cukup kuat, produsen akan berhati-hati dan menganggap kurve permintaan paling rendah (D1), sehingga ia bisa menentukan posisi optimum pada tingkat output Q* dan harga P*
b. Kurve permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu (misal 30%) dari kurve permintaan pasar.
c. Kasus Kinked Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsi yang digunakan bila produsen menurunkan harga akan diikuti produsen lain, bila harga dinaikkan tidak diikuti perusahaan lain. Hal ini berarti perilaku produsen dipengaruhi produsen lain, yang menimbulkan implikasi sbb:

1) Tendensi bagi para produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan harga.
2) Tendesi bagi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam bentuk persaingan lain (misal mutu).

Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

Efek negatif oligopoli adalah :
a. Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
b. Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
c. Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC); seperti kasus monopoli.
d. Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.
Kebaikan Oligopoli
Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Cara mengatasi efek negatif dari pemerintah al :
a. Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk
b. Diadakan UU melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara diam-diam/terbuka.
c. Merubah struktur pasar oligopolitis dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan yang ada.

Sumber :
http://dhoniwisnuyanariswan.wordpress.com/2012/05/06/ruang-lingkup-ilmu-ekonomi/
http://staff.ui.ac.id/internal/060803004/material/IRuangLingkupIlmuEkonomi.pdf

Jumat, 03 Mei 2013

Perilaku Konsumen, Surplus Konsumen & Elastisitas Harga

1.  Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut. 
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.  
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni: 
1.  Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.  
2.  Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). 
3.  Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam  informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.  Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif  strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 
5.  Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. 
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan. 
Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 
1.     Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 
2.   Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 
3.  Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 
Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
2.  Surplus Konsumen
Surplus Konsumen (Consumer’s surplus ) adalah utilitas untuk konsumen dengan mampu membeli produk dengan harga yang kurang dari harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar. Surplus Konsumen mencerminkan suatu keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu yang terjadi karena terdapat selisih harga antara harga maksimum yang diminta produsen dan harga yang dapat dibayar konsumen (yang disebabkan oleh terjadinya  keseimbangan harga dipasar). 
Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga minta saat ini, maka mereka mendapatkan manfaat lebih dari produk yang dibeli dari mereka habiskan untuk membelinya. Sebuah contoh yang baik dengan surplus konsumen umumnya tinggi adalah air minum. 
Orang-orang akan membayar harga yang sangat tinggi untuk minum air, karena mereka membutuhkannya untuk bertahan hidup. Perbedaan harga yang mereka akan membayar, jika mereka harus, dan jumlah yang mereka bayar sekarang adalah surplus konsumen mereka. Perhatikan bahwa utilitas dari pertama liter air minum sangat tinggi (karena mencegah kematian), sehingga beberapa liter pertama kemungkinan akan surplus konsumen lebih dari liter berikutnya. 
Harga maksimum konsumen akan bersedia membayar jumlah yang diberikan adalah jumlah dari harga maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit pertama, harga tambahan maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit kedua, dll Biasanya harga ini mengalami penurunan, dalam hal bahwa mereka diberikan oleh individu kurva permintaan . Jika harga ini adalah yang pertama meningkat dan kemudian menurun mungkin ada jumlah nol dengan nol surplus konsumen. Konsumen tidak akan membeli jumlah yang lebih besar dari nol dan lebih kecil dari jumlah ini karena surplus konsumen akan negatif. 
Harga tambahan maksimum konsumen akan bersedia membayar untuk setiap unit tambahan juga dapat alternatingly menjadi tinggi dan rendah, misalnya jika dia ingin bahkan jumlah unit, seperti dalam kasus tiket ia menggunakan di pasang pada tanggal. Nilai-nilai yang lebih rendah tidak muncul dalam kurva permintaan karena mereka sesuai dengan jumlah konsumen tidak membeli, terlepas dari harga. Untuk harga yang diberikan konsumen membeli jumlah yang surplus konsumen tertinggi. 
Surplus Konsumen agregat 'adalah jumlah surplus konsumen untuk masing-masing individu konsumen. Hal ini dapat diwakili pada sosok kurva permintaan agregat. 
Perhitungan dari penawaran dan permintaan 
The surplus konsumen (individu atau agregat) adalah area di bawah kurva permintaan (individu atau gabungan) dan di atas garis horizontal pada harga aktual (dalam kasus agregat: harga keseimbangan). Jika kurva permintaan adalah garis lurus, surplus konsumen adalah luas segitiga: 
 
              

Dimana mkt P adalah harga ekuilibrium (mana supply sama demand), mkt Q adalah kuantitas jumlah pembelian pada harga keseimbangan dan max P adalah harga di mana jumlah kuantitas pembelian akan turun menjadi 0 (yaitu, di mana kurva permintaan penyadapan yang harga sumbu).
Untuk permintaan yang lebih umum dan fungsi penawaran, daerah ini bukan segitiga tapi masih dapat ditemukan dengan menggunakan integral kalkulus. Surplus konsumen adalah demikian integral tentu dari fungsi permintaan terhadap harga, minus integral tertentu konstan D fungsi (P) = Q mkt (yaitu P Q mkt mkt), dari harga pasar dengan harga pemesanan maksimum (yaitu harga-intercept dari fungsi permintaan):
       
              

    Grafik menunjukkan, bahwa jika kita melihat kenaikan harga keseimbangan dan penurunan jumlah ekuilibrium, maka surplus konsumen jatuh. 
Pembagian manfaat ketika harga turun 
Ketika pasokan yang baik memperluas, harga turun (asumsi kurva permintaan adalah miring ke bawah) dan meningkatkan surplus konsumen. Ini manfaat dua kelompok orang. Konsumen yang telah bersedia untuk membeli pada harga awal manfaat dari penurunan harga; juga mereka bisa membeli lebih banyak dan menerima surplus konsumen bahkan lebih, dan konsumen tambahan yang tidak mau membeli dengan harga awal tetapi akan membeli pada harga baru dan juga menerima beberapa surplus konsumen. 
Pertimbangkan contoh pasokan linear dan kurva permintaan. Untuk kurva penawaran awal S 0, surplus konsumen adalah segitiga di atas garis yang dibentuk oleh harga P 0 ke baris permintaan (dibatasi di sebelah kiri dengan sumbu harga dan di atas dengan garis kebutuhan). Jika pasokan memperluas dari S 0 ke S 1, konsumen surplus mengekspansi pada segitiga atas P 1 dan di bawah garis kebutuhan (masih dibatasi oleh sumbu harga). Perubahan surplus konsumen perbedaan di daerah antara dua segitiga, dan itu adalah kesejahteraan konsumen terkait dengan perluasan pasokan. 
Beberapa orang bersedia membayar harga yang lebih tinggi P 0. Bila harga berkurang, keuntungan mereka adalah area persegi panjang yang terbentuk di atas oleh P 0, pada bagian bawah oleh P 1, di sebelah kiri dengan sumbu harga dan di sebelah kanan oleh garis vertikal membentang dari Q 0.
 
Set kedua penerima adalah konsumen yang membeli lebih banyak, dan konsumen baru, mereka yang akan membayar harga yang lebih rendah baru (P 1) tetapi bukan harga yang lebih tinggi (P 0). konsumsi tambahan mereka membentuk perbedaan antara Q 1 dan Q 0. surplus konsumen mereka adalah segitiga dibatasi di sebelah kiri dengan garis vertikal membentang dari Q 0, di kanan dan atas oleh garis permintaan, dan pada bagian bawah oleh garis memperluas horizontal ke kanan dari P 1.
 
Peraturan satu-setengah 
Aturan-setengah perkiraan satu perubahan surplus untuk perubahan kecil dalam pasokan dengan kurva permintaan konstan. Catatan bahwa dalam kasus khusus di mana kurva permintaan konsumen linear, surplus konsumen adalah luas segitiga. Setelah gambar di atas
                       
dimana:
·         CS = Konsumen Surplus
·         Q 0 dan Q 1 adalah kuantitas yang diminta sebelum dan setelah perubahan pasokan
·         P 0 dan P 1 adalah harga sebelum dan setelah perubahan pasokan
3.  Elastisitas Harga
Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.  
                 
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep = 2 mernpunyai arti bila harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, serna kin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep = -2. 
Angka Elastisitas Harga (Ep)  
a)    Inelastis (Ep < 1) 
Perubahan permintaan (dalarn persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Kalau harga naik 10% rnenyebabkan perrnintaan barang turun sebesar, rnisalnya, 6%.
Perrnintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastis. Misalnya perubahan harga beras di Indonesia, tidak berpengaruh besar terhadap perubahan perrnintaan terhadap beras.  
b)    Elastis(Ep>l) 
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang rnenyebabkan perubahan perrnintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan permintaan barang naik 20%. Karena itu nilai Ep lebih besar dari satu. Barang mewah seperti rnobil umumnya permintaannya elastis.
c)     Elastis unitari (Ep = 1) 
Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10% juga. 
d)    Inelastis sempurna (Ep = 0) 
Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap mernbeli jumlah yang dibutuhkan. Contohnya adalah permintaan garam. 
e)     Elastis tak terhingga (Ep = 00) 
Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya. 
Secara gratis tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva permintaan. Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastis sempuma (perfect inelastic); Perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila kurva sejajar surnbu datar, permintaan elastis fak terhingga (perfect elastic); Perubahan harga sedikit saja, rnenyebabkan pembahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besamya. Permintaan dikatakan elastis unitari (unitary elastic), bila slope kurvanya minus satu (kurvanya membentuk sudut 45°). Dapat disimpulkan, semakin datar kurva permintaan, makin elastis permintaan suatu barang.
Referensi:
Sumber  :  http://nanasutrisnablogs.blogspot.com/2013/04/perilaku-konsumen-surplus-   konsumen.html.