Mengenai Saya

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Minggu, 19 Mei 2013

Mendirikan Perusahaan


A. Cara Mendirikan Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Setiap indvidu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi yang sederhana. Contohnya penjual bakso, pedagang asongan dan lain – lain. Berikut ciri – ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
Relatif mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan.
Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
Tidak ada pajak, yang ada hanyalah pungutan dan retribusi.
Seluruh keuntungan dapat dinikmati sendiri oleh pemilik (owner).
Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur oleh pemilik itu sendiri.
Keuntungan yang kecil terkadang mengharuskan pemilik untuk mengorbankan penghasilan yang lebih besar.
Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.

B. Cara Mendirikan Perusahaan Kemitraan ( CV atau FIRMA )

Sebelum mendirikan sebuah CV sebaiknya kita membuat akta notaris terlebih dahulu dengan persyaratan sabagai berikut :
Foto copy KTP pemilik Perusahaan (Owner) dan untuk Direkturnya.
Foto copy NPWP Pemilik (owner). Apabila owner belum mempunyai NPWP, maka owner harus mengurus NPWP-nya ke Dinas Perpajakan setempat.

Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, datanglah ke seorang Notaris terdekat. Kalau kita berdomisili di Kabupaten, datanglah ke Notaris yang ada di lingkungan Kabupaten, begitu juga bagi anda yang berdomisili di Kotamadya, datanglah ke Notaris di Kotamadya. Selama proses akta pendirian tersebut, sebaiknya kita proaktif untuk sesekali menanyakan status pembuatannya sampai dimana, tapi dalam tempo yang wajar. Dengan melakukan komunikasi kepada contact person yang dipercaya oleh Notaris tersebut.

Sambil menunggu proses pembuatan selesai dari Notaris, datanglah ke Kelurahan untuk meminta format-format yang akan dipergunakan untuk memenuhi syarat-syarat selanjutnya. Tanyakanlah langsung kepada Kepala Kelurahan semua hal yang berkaitan dengan pembuatan pendirian sebuah perusahaan tersebut.

Syarat-syarat yang harus dipersiapkan sebelum mengisi form yang diberikan oleh pihak kelurahan dan setelah akta pendirian dari notaris selesai sebagai berikut :
Akta pendirian perusahaan dari Notaris.
Menentukan luas bangunan yang akan dipergunakan untuk kantor tersebut, minimal 12 M2. Luasnya bangunan kantor yang akan dipergunakan akan menentukan biaya yang harus anda keluarkan untuk proses ini.
Ijin domisili dari RT dan RW setempat, dimana perusahaan tersebut akan didirikan.
Ijin tetangga (minimal 5 orang tetangga terdekat).
Foto copy Sertifikat rumah untuk tempat/ kantor yang akan digunakan. Kalau kantor dengan menggunakan sewa maka kita sertakan dokumen yang berkaitan dengan sewa menyewa tempat.
Foto copy kartu keluarga
Foto copy KTP para pengurus

Kemudian kita meminta persetujuan dari dimana perusahaan tersebuta akan didirikan, Dalam proses ini petugas dari Kantor Kecamatan akan memeriksa kebenaran ruangan yang akan
dipergunakan untuk kantor perusahaan kita nantinya.

C. Cara Mendirikan Perusahaan Perseroan ( PT )

Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas (PT), ada baiknya sudah diperoleh kesepakatan sebagai berikut :
Pendiri Perseroan minimal 2 (dua) orang, harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
Perseroan Terbatas (PT)
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Modal Perseroan
Komposisi Saham
Pengurus Perseroan
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
Syarat – Syarat Pendirian PT

Berikut ada beberapa dokumen-dokumen persyaratan pendirian sebuah PT :
Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
Copy KK penanggung jawab / Direktur
Nomor NPWP Penanggung jawab
Pas photo penanggung jawab ukuran 3 X 4 = 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta

Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.
Siap di survei bahwa perusahaan tersebut layak atau tidak untuk didirikan di tempat tersebut.

Untuk mendirikan sebuah perusahaan tentu perlu adanya karyawan :
Rekrutmen Karyawan


Rekrutmen

Rekrutmen merupakan upaya pencarian dan perolehan sejumlah kandidat karyawan yang qualified sehingga memungkinkan perusahaan dapat menseleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan. Secara ringkas, proses rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah pelamar yang secara potensial qualified. Produk dari proses rekrutmen adalah sejumlah kandidat karyawan atau pemegang jabatan yang akan diproses berikutnya dalam tahapan seleksi. Oleh karena itu, rekrutmen merupakan proses awal dari apakah suatu organisasi mendapatkan orang yang tepat atau sebaliknya.

Tujuan Aktivitas Rekrutmen
Aktivitas rekrutmen menyisikan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upanya pada calon yang akan dipanggil kembali. Program rekrutmen yang baik perlu melayani banyak tujuan yang kadakala bertentangan. Tujuan utama rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar berkualitas yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya yang sedikit. Tujuan pasca pengangkatan perlu dipikirakan – proses rekrutmen harus menghasilkan karyawan yang merupakan pelaksana yang baik dan tetap bersama perusahaan sampai jangka waktu yang wajar. Tujuan lainnya adalah bahwa upaya rekrutmen hendaknya mempunyai efek leburan. Yakni citara umum organisasi harus menanjak dan bahkan pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan positif terhadap perusahaan dan produk-produknya.

Filosofi Rekrutmen
Salah satu isu kunci dalam fisolofis rekrutmen adalah apakah akan mempromosikan sebagian besar dari dalam perusahaan, ataukah akan mengangkat dari luar guna mengisi kekodaongan disemua jenjang perusahaan.
Aspek kedua dari filosofi rekrutmen adalah prihal penekanannya pada sekadar mengisi lowongan sajakah, atau pengangkatan untuk tujuan jangka panjang. Apaka organisasi mencari orang dengan keahlian yang memadai untuk lowongan saat ini, atau apakah organisasi berupaya memikat tipe calon berbakat yang dapat menghidupi manajemen dimasa yang akan datang.
Aspek ketiga dari filosofi berkenaan dengan kedalaman komitmen untuk mencari dan mengangkat beberapa karyawan.
Aspek keempat dari fisolofi rekrutmen adalah apakah pelamar dianggap sebagai komonditas yang hendak dibeli atau sebagai pelanggan yang hendak dirayu. Organisasi yang menganut ancangan pemasaran terhadap rekrutment akan mencurahkan banyak waktu dan dana guna menentukan apa yang dikehendaki oleh pelangganya dan menyesuaikan pratik dan pesan rekrutmen dengan berbagai segmen pasar.
Aspek kelima dari filosofi rekrutmen menyangkut persoalan etis. Persoalan etis disini adalah perihal kejujuran dan keadilan proses rekrutmen.

Untuk mendirikan sebuah perusahaan tentu perlu adanya karyawan :

Proses  Rekrutmen

Ada beberapa tahapan dalam proses rekrutmen. Pada umumnya tahapan ini sering digunakan perusahaan untuk merekrut karyawan. Tahapan tersebut dapat dilihat berikut ini:

1. Perencanaan Rekrutmen
Proses perencanaan rekrutmen bermula dari spesifikasi yang jelas dari kebutuhan sumber daya manusia (jumlah, bauran keahlian, tingkat) dan tenggat waktu pemenuhan kebutuhan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memproyeksikan daftar untuk mencapai tujuan akhir ini berdasarkan prediksi kekosongan jabatan. Dimana tempat akan merekrut perlu juga dipertimbagkan dalam merekrut. Organisasi perlu merekrut didalam wilayah dimana mereka akan mempunyai kemungkinan besar akan berhasil. Meskipun pasar tenaga kerja lokal merupakan tempat terbaik untuk memulai upaya perekrutan.

2. Strategi Rekrutmen
Dalam perekrutan karyawan perlu menggunakan strategi, ini digunakan untuk mencari calon karyawan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Ada beberapa strategi untuk proses perekrutan yaitu
• Dimana tempat merekrut karyawan, organisasi perlu merekrut didalam wilayah dimana mereka akan mempunyai kemungkinan terbesar untuk berhasil. Meskipun pasar tenaga kerja lokal merupakan tempat terbaik untuk memulai upaya perekrutan, perekrutan regiona atau nasionl dapat saja diperlukan bagi posisi tertentu.
• Dimana posisi masuk pertama kali yang seharunya didalam organisasi. Sebagian organisasi biasanya mempunyai dua posisi permulaan. Posisi yang pertama adalah pada lapisan bawah dari organisasi. Posisi yang kedua pada aras manajemen yang lebih rendah misalnya pada bagian penyelia tingkat satu atau dua.
• Pencarian pelamar. Manakala rencana dan strategi sudah disusun, aktivitas rekrutmen selanjutnya boleh berjalan. Pencarian karyawan dapat melibatkan metode rekrutmen tradisional misanya iklan surat kabar dan poster lowongan pekerjaan.
• Memikat karyawan. Komponen utama dari startegi rekrutmen organisasi adalah rencana pemikat pelamar kerja. Organisasi kadang menemui kesulitan dalam memikat orang yang diinginkan, khusunya pada karyawan ahli, dipasar tenaga kerja sangat kompetitif. Untuk memperkuat upaya rekrutmennya, organisasi perlu menentukan daya tarik (bujukan) apa yang harus ditawarkan.

3. Sumber Rekrutmen
Ada dua sumber utama rekrutmen yang dapat digunakan: sumber eksternal dan sumber internal. Sumber internal berkenaan dengan karyawan-karyawan yang ada saat ini didalam organisasi, sumber eksternal adalah individu yang saat ini tidak dikaryakan oleh organisasi perusahaan dapat merekrut karyawan dengan menggunakan kedua sumber ini.

4. Penyaringan
Dalam proses penyaringan atau bisa disebut proses seleksi biasanya dilakukan proses menyisikan yang tidak sesuai maksudnya pelamar yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan disisihkan sementara yang memenuhi syarat dan keinginan perusahaan maka perusahaan akan mempertahankannya.

5. Kumpulan Pelamar
Pelamar-pelamar yang lolos akan diuji lagi oleh perusahaan untuk menjalankan tes berikutnya.


Metode Dan Teknik Dalam Perekrutan Karyawan


Rekrutmen karyawan bertujuan untuk menjaring pelamar sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan calon karyawan dengan kualitas terbaik. Namun, tujuan tersebut tentu tidak akan bisa tercapai tanpa penggunaan metode rekrutmen yang tepat.

Sesuai dengan sumber dari mana tenaga kerja itu berasal, maka metode rekrutmen dapat dilakukan dengan dua metode; Metode Rekrutmen Internal dan Metode Rekrutmen Eksternal.

1. Metode Rekrutmen Internal

Penarikan tenaga kerja dengan metode ini dilakukan dengan memberdayakan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Contohnya melalui Promosi, Rotasi,Transfer, Mutasi, Demosi, Kerja Lembur, atau bisa juga dilakukan dengan mengubah status kepegawaiannya dari tenaga paruh waktu menjadi tenaga kontrak, atau bahkan menjadi pegawai tetap. Pemberdayaan kembali pegawai yang sudah pensiun juga termasuk dalam metode rekrutmen internal.

Tujuan :
Memelihara kesetiaan pegawai
Memotivasi pegawai dengan terpeliharana iklim kerja kondusif
Meningkatkan semangat (morale) tenaga kerja yang sudah ada
Efisiensi dalam proses seleksi
Memberi penghargaan kepada pegawai yang berprestasi

Keuntungan :
Calon sudah tersedia dari dalam perusahaan, sehingga lowongan (formasi) kerja cepat terisi.
Pegawai yang ditarik dapat melakukan penyesuaian dengan cepat karena mereka telah memahami budaya kerja yang berkembang dalam organisasi.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan semangat kerja kepada pegawai, karena adanya prospek pengembangan karir yang diberikan perusahaan.
Kelemahan :
Terbiasa dengan budaya yang ada di perusahaan, sehingga menghambat masuknya gagasan-gagasan baru.
Dapat menimbulkan konflik internal apabila terjadi kesalahan dalam menempatkan orang pada posisinya yang baru.

Macam cara dalam Rekrutmen Internal:

-Placement (Penempatan Kerja)
-Inventarisasi Keahlian
-Penawaran Pekerjaan
-Rekomendasi Karyawan


2. Metode Rekrutmen Eksternal

Penarikan tenaga kerja dengan metode ini bersumber dari luar perusahaan. Misalnya dengan melakukan penerimaan lamaran secara terbuka (opened application), memasang iklan lowongan kerja, menggunakan jasa agen atau biro tenaga kerja, rekomendasi dari serikat pekerja dan/atau pegawai yang sudah ada, bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang dapat merekomendasikan lulusan terbaiknya, atau memanfaatkan anggota keluarga pegawai.

Tujuan:
Mendapatkan calon pegawai yang lebih kompetitif
Mengurangi timbulnya persaingan negatif antar pegawai yang sudah ada
Menciptakan suasana baru di lingkungan kerja, sehingga terbuka peluang tumbuhnya gagasan/ide baru yang konstruktif
Menghindari kolusi dan nepotisme yang berlebihan

Keuntungan:
Mendapatkan tenaga kerja yang kualifikasinya terjamin.
Menghindari terjadinya kesalahan dalam mengisi formasi jabatan.
Kelemahan:
Memakan waktu lama dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Kemungkinan menimbulkan kecemburuan dan komunikasi yang kurang harmonis antara pendatang baru dengan pegawai lama.

Macam cara dalam Rekrutmen Eksternal:
Seleksi melalui institusi pendidikan
Iklan lowongan kerja
Publikasi melalui agen pemerintah (Dinas Tenaga Kerja)
Bekerja sama dengan agen tenaga kerja swasta atau Perusahaan pencari tenaga kerja eksekutif
Rekrutmen melalui organisasi profesi


Teknik Rekrutmen

Baik di sektor swasta maupun publik, teknik-teknik rekrutmen dapat dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan. Asas ini tergantung keadaan (besarnya) organisasi, kebutuhan serta jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.

1. Teknik Rekrutmen yang Disentralisasikan

Jika pertimbangannya adalah efisien biaya, rekrutmen yang disentralisasikan akan lebih banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang mempunyai ribuan pekerja dengan departemen-departemen yang berbeda. Dengan teknik ini, instansi yang mengelola SDM akan bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer perkiraan-perkiraan periodik mengenai tipe dan jumlah pekerja-pekerja baru sesuai kebutuhan di waktu mendatang.

2. Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan

Teknik ini biasa dilakukan oleh instansi-instansi yang relatif kecil dengan kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas. Seringkali dipakai untuk posisi-posisi administratif, ilmiah, atau khas profesional bagi suatu instansi tertentu. Penggunaan teknik rekrutmen ini lebih efektif digunakan selama masa resesi, di mana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat tetapi lowongannya terbatas.

Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar